Istilahajaran tasawuf diidentikan dengan ajaran islam meski agama lain juga memiliki hal yang serupa. "Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui." (Q.S. Al Baqarah: 115) "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang
Liputan6com, Jakarta Al-Quran adalah kitab suci umat Islam, berupa kalam Allah SWT yang menjadi petunjuk dan pedoman hidup manusia. Seluruh umat muslim tentunya harus pandai membaca Al-Quran dan memahami maknanya agar hidupnya sesuai dengan petunjuk yang diberikan Allah SWT. Menurut KBBI, Al Quran adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
Adapunagama Islam versi kalangan pengikut tasawwuf, maka ia terbagi menjadi tiga yaitu syariat, tarekat dan hakikat. Istilah arekat juga menjadi nama lain dari aliran tasawuf. Berikut pengertian syariat, tarekat dan haqiqat versi pengikut tasawwuf. TAREKAT DAN TASAWWUF Pengertian tarekat atau tasawuf dapat dikategorikan ke dalam dua definisi.
Berikutbeberapa ayat Al-Quran tentang pentingnya akhlak. Ayat Al-Quran tentang Akhlak: QS. Ali Imran ayat 134 dan QS. Asy-Syura ayat 37. Allażīna yunfiqụna fis-sarrā`i waḍ-ḍarrā`i wal-kāẓimīnal-gaiẓa wal-'āfīna 'anin-nās, wallāhu yuḥibbul-muḥsinīn. Artinya: " (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik
DalamAl-Qur'an terdapat salah satu ayat Al-Qur'an yang menujukan contoh dari perpindahan kalor secara konveksi yakni pada QS. Al-Baqarah ayat 164 yang berbunyi: " Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah
5TXYo09. Tasawuf adalah – Ilmu tasawuf masuk ke dalam ajaran agama Islam yang kemudian dikembangkan oleh para sufi. Istilah ini sendiri berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata “tasawwafa atau yatashowwaru – tashowwuf” yang mengandung makna menjadi berbulu banyak, atau menjadi ciri-ciri dari seorang sufi. Biasanya seorang sufi memiliki ciri khas pakaian yang terbuat dari wol atau bulu domba. Ilmu tasawuf kemudian berasal juga dari berbagai pengaruh ajaran agama serta filsafat lain sehingga pada akhirnya disesuaikan dengan konsep agama Islam. Pengertian TasawufPengertian Tasawuf Menurut para Ahli1. Syekh Abdul Qadir al-Jailani2. Al-Junaid3. Syaikh Ibnu Ajibah4. H. M. Amin SyukurSejarah dan Perkembangan TasawufPrinsip-Prinsip Tasawuf1. Zikir2. Fikr Meditasi3. Sahr Bangkit4. Ju’i Merasa Lapar5. Shumt Menikmati Keheningan6. Shawm Puasa7. Khalwat Bersunyi Sendiri8. Khidmat MelayaniDasar Ilmu TasawufAliran Ilmu Tasawuf dan Bentuk Ajarannya1. Tasawuf Akhlaki Sunni2. Tasawuf Falsafi3. Tasawuf Syi’iBuku-Buku Terkait Tasawuf1. Tasawuf Modern Bahagia Itu Dekat dengan Kita2. Syekh Abd Al-Ra’F Al-Fansr Rekonsiliasi Tasawuf dan Syariat3. Pembangunan Karakter Islam Perspektif Tasawuf4. Tasawuf Perkembangan & PemurnianRekomendasi Buku & Artikel Terkait Tasawuf atau yang dikenal juga sebagai sufisme merupakan suatu ajaran tentang bagaimana menyucikan jiwa, menjernihkan akhlak, serta membangun dhahir dan batin untuk dapat memperoleh kebahagian abadi. Sejarah, madzhab, dan inti ajarannya memiliki sejumlah versi berbeda dalam mengartikan apa itu sufi atau tasawuf. Setidaknya terdapat enam pendapat dalam hal itu, seperti berikut. Kata shuffah yang berarti emperan masjid Nabawi dan didiami oleh sebagian sahabat Anshar. Hal ini sendiri dikarenakan amalan ahli tasawuf hampir sama dengan apa yang diamalkan oleh para sahabat tersebut, yaitu dengan mendekatkan diri kepada Allah dan hidup dalam kesederhanaan. Kata Shaf juga dapat berarti barisan. Istilah ini kemudian dianggap oleh sebagian ahli sebagai akar kata tasawuf karena ahli tasawuf merupakan seorang atau sekelompok orang yang membersihkan hati, mereka kemudian diharapkan berada pada barisan shaf pertama di sisi Allah SWT. Kata shafa juga dapat berarti bersih, karena ahli tasawuf kemudian berusaha untuk membersihkan jiwa mereka untuk dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kata shufanah, sebagai sebuah kayu yang bertahan tumbuh di padang pasir. Hal ini karena ajaran tasawuf dapat bertahan dalam situasi yang penuh pergolakan, ketika umat muslim terbuai oleh materialisme serta kekuasaan, sebagaimana kayu shufanah yang tahan hidup di tengah-tengah padang pasir yang tandus. Kata Teosofi, kemudian berasal dari bahasa Yunani yang berarti ilmu ketuhanan, karena tasawuf banyak membahas tentang ketuhanan. Kata shuf dapat juga bermakna bulu domba, karena para ahli tasawuf pada masa awalnya menggunakan pakaian sederhana yang terbuat dari kulit atau bulu domba wol. Meski memiliki definisi beragam, tasawuf kemudian memiliki arti yang satu yaitu upaya untuk mendekatkan diri pada Tuhan serta menjauhi hal-hal yang bersifat duniawi. Masih dalam sumber yang sama, tasawuf sendiri dapat diartikan sebagai metode untuk mencapai kedekatan serta penyatuan antara hamba dan Tuhan serta mencapai kebenaran atau pengetahuan hakiki ma’rifat serta inti rasa agama. Pengertian Tasawuf Menurut para Ahli Sesungguhnya, ilmu tasawuf memiliki banyak arti dan dikemukakan dari beberapa ahli. Berikut ini pengertian ilmu tasawuf dari berbagai sudut pandang. 1. Syekh Abdul Qadir al-Jailani Tasawuf merupakan mensucikan hati dan melepaskan nafsu dari pangkalnya dengan khalwat, riya-dloh, taubah, dan ikhlas. 2. Al-Junaid Tasawuf memiliki makna kegiatan membersihkan hati dari yang mengganggu perasaan manusia, serta memadamkan kelemahan, menjauhi keinginan serta hawa nafsu, mendekati hal-hal yang di ridai Allah, serta bergantung pada ilmu-ilmu hakikat. Selain itu juga memberikan nasihat kepada semua orang, dengan memegang dengan erat janji dengan Allah dalam hal hakikat serta mengikuti contoh Rasulullah SAW dalam hal syariat. 3. Syaikh Ibnu Ajibah Ilmu tasawuf menurut syaikh adalah ilmu yang akan membawa seseorang agar dapat dekat bersama dengan Tuhan Yang Maha Esa melalui penyucian rohani serta mempermanisnya dengan amal-amal saleh. Jalan tasawuf yang pertama dengan ilmu, yang kedua amal serta yang terakhir adalah karunia Illahi. 4. H. M. Amin Syukur Tasawuf sebagai suatu latihan dengan kesungguhan riya-dloh, mujahadah untuk kemudian dapat membersihkan hati, mempertinggi iman serta memperdalam aspek kerohanian seseorang. Hal Ini sendiri dilakukan dalam rangka mendekatkan diri manusia kepada Allah sehingga perhatian yang ia miliki kemudian tertuju kepada Allah. Terlepas dari banyaknya pengertian tasawuf oleh para ahli, beberapa pandangan mengenai tasawuf dapat diartikan sebagai salah satu upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk menyucikan diri. Hal ini dilakukan dengan menjauhkan pengaruh kehidupan yang bersifat kesenangan duniawi serta dengan memusatkan seluruh perhatiannya kepada Allah SWT. Jadi, dengan lebih menekankan pada aspek kerohanian dibanding aspek jasmani yang ia miliki. Hal Ini karena para tokoh tasawuf lebih mempercayai keutamaan rohani jika dibandingkan dengan keutamaan jasad serta lebih percaya dunia spiritual dibandingkan dengan dunia material. Para tokoh mempercayai bahwa dunia spiritual kemudian lebih lebih nyata jika dibandingkan dengan dunia jasmani, hingga segala yang menjadi tujuan akhir atau yang disebut Allah juga dianggap bersifat spiritual. Sejarah dan Perkembangan Tasawuf Terdapat beberapa versi tentang munculnya ilmu tasawuf. Ada yang percaya bahwa tasawuf telah ada sebelum Nabi Muhammad SAW menjadi rasul. Ada pula yang meyakini bahwa tasawuf muncul setelah kerasulan Nabi. Tasawuf sendiri muncul sebelum Nabi Muhammad SAW menjadi rasul. Sebagian pendapat kemudian mengatakan bahwa paham tasawuf sebagai paham yang telah berkembang sebelum Nabi Muhammad menjadi Rasulullah. Hal ini kemudian berasal dari orang-orang daerah Irak dan Iran yang baru masuk Islam sekitar abad ke-8 M. Meski sudah masuk Islam, hidupnya tetap memelihara kesahajaan serta menjauhkan diri dari berbagai kemewahan dan kesenangan keduniaan. Tasawuf yang berasal dari zaman Nabi Muhammad SAW. Sebagian pendapat lainnya menyatakan bahwa asal usul ajaran tasawuf berasal dari zaman Nabi Muhammad SAW. Berasal dari kata “beranda” suffa, dan pelakunya disebut juga dengan ahl al-suffa, seperti telah disebutkan diatas. Mereka kemudian dianggap sebagai penanam benih paham tasawuf yang berasal dari pengetahuan Nabi Muhammad. Tasawuf muncul setelah zaman Nabi Muhammad SAW. Pendapat lainnya mengungkapkan tasawuf muncul ketika pertikaian antar umat Islam di zaman Khalifah Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, khususnya disebabkan oleh faktor politik. Pertikaian yang terjadi antar umat Islam disebabkan oleh faktor politik dan perebutan kekuasaan yang terus berlangsung dimasa khalifah-khalifah sesudah Utsman dan Ali. Munculah masyarakat yang bereaksi terhadap hal tersebut kemudian menjadikannya menganggap bahwa politik dan kekuasaan merupakan wilayah yang kotor. Mereka melakukan berbagai gerakan uzlah, yaitu menarik diri dari hingar-bingar masalah duniawi. Lalu munculah gerakan tasawuf yang saat itu dipelopori oleh Hasan Al-Bashri pada abad kedua Hijriyah. Prinsip-Prinsip Tasawuf Tasawuf bertujuan membantu seseorang untuk tetap berada di jalan Allah SWT. Dengan tasawuf seseorang kemudian menjadi tidak berlebihan dalam hal duniawi serta tetap fokus pada iman dan takwa yang ia miliki. Terdapat beberapa prinsip yang dapat dilakukan dalam ber-tasawuf. Menurut ahli sufi, Profesor Angha dalam The Hidden Angels of Life, prinsip tasawuf yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut. 1. Zikir Zikir sebagai suatu proses pemurnian hati, pembersihan serta pelepasan. Orang-orang yang melakukan zikir kemudian bertujuan mendekatkan diri pada Tuhan melalui doa serta melantunkan lafaz zikir. 2. Fikr Meditasi Saat pikiran merasa bingung atau bertanya-tanya, pusatkanlah perhatianmu yang kamu miliki ke dalam diri dengan berkonsentrasi pada satu titik. Meditasi sebagai suatu perjalanan kegiatan mental dari dunia eksternal menuju suatu esensi diri. 3. Sahr Bangkit Dengan Membangkitkan jiwa dan tubuh sebagai proses mengembangkan kesadaran mata dan telinga. Selain itu juga sebagai suatu proses mendengarkan hati, serta proses meraih akses menuju potensi diri yang tersembunyi. 4. Ju’i Merasa Lapar Merasakan lapar pada hati dan pikiran untuk kemudian bertahan mencari serta mendapatkan suatu kebenaran. Proses ini kemudian melibatkan hasrat dan keinginan yang mendalam untuk tetap tabah serta sabar dalam mencari jati diri. 5. Shumt Menikmati Keheningan Berhenti berpikir serta mengatakan berbagai hal yang tidak perlu. Kedua hal ini merupakan proses menenangkan lidah serta otak serta mengalihkan dari godaan eksternal menuju Tuhan. 6. Shawm Puasa Tidak hanya pada tubuh yang berpuasa melainkan pikiran juga. Proses ini kemudian termasuk puasa fisik, bermanfaat untuk dapat melepaskan diri dari hasrat dan keinginan otak serta pandangan atau persepsi indera eksternal. 7. Khalwat Bersunyi Sendiri Berdoa dalam kondisi sunyi atau kesunyian, baik secara eksternal maupun internal akan membantu melepaskan diri. Bersunyi sendiri tetap akan mendekatkanmu dengan orang lain atau di tengah orang banyak. 8. Khidmat Melayani Menyatu dengan kebenaran Tuhan. Seseorang yang menemukan jalan jiwa untuk pelayanan dan pertumbuhan diri. Dasar Ilmu Tasawuf Sama seperti ajaran dalam agama Islam lainnya, ilmu tasawuf kemudian dilarang menyimpang dari Alquran. Berikut di bawah ini adalah dasar-dasar ilmu tasawuf, yakni Surat Al-Baqarah Ayat 115 berbunyi “Dan kepunyaan Allah-lah dari timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap maka di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha Luas rahmat-Nya dan Maha Mengetahui.” Surat Al-Baqarah Ayat 186 berbunyi “Dan jika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah, bahwasanya Aku sangat dekat. Aku mengabulkan permohonan setiap orang yang berdoa jika ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka kemudian memenuhi segala perintahKu serta hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka kemudian selalu berada dalam kebenaran.” Surat Qaf Ayat 16 berbunyi “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia serta mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami menjadi lebih dekat kepadanya dibandingkan urat lehernya.” Surat Al-Kahfi Ayat 65 berbunyi “Lalu mereka akan bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, serta yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” Aliran Ilmu Tasawuf dan Bentuk Ajarannya Terdapat macam-macam ilmu tasawuf, di antaranya adalah 1. Tasawuf Akhlaki Sunni Tasawuf akhlaki merupakan suatu tasawuf yang berkonsentrasi kepada teori-teori perilaku akhlak serta teori budi pekerti. Dengan berbagai metode tertentu yang telah dirumuskan sebelumnya tasawuf seperti ini kemudian berupaya untuk menghindari akhlak mazmumah atau perilaku buruk dan mewujudkan akhlak mahmudah atau perilaku baik. Dalam pandangan para sufi yang berpendapat bahwa untuk merehabilitasi sikap mental yang tak baik diperlukan terapi yang tidak hanya dari aspek lahiriyah saja, karenanya dalam tasawuf akhlaki memiliki sistem pembinaan akhlak yang disusun sebagai berikut Takhalli sebagai suatu langkah pertama yang yang harus dilakukan oleh seorang sufi. Takhalli merupakan suatu usaha mengosongkan diri dari suatu perilaku tercela. Tahalli merupakan suatu upaya untuk mengisi dan menghiasi diri dengan jalan membiasakan diri dengan sikap, perilaku, serta akhlak terpuji. Tahapan tahalli kemudian dilakukan kaum sufi setelah mengosongkan jiwa dari akhlak-akhlak tercela. Tajalli merupakan suatu pemantapan dan pendalaman materi yang telah dilalui fase tahalli, maka rangkaian pendidikan akhlak selanjutnya ialah fase tajalli. Kata tajalli sendiri bermakna terbukanya hijab sehingga tampak jelas nur ilahi. Hal ini sejalan juga dengan firman Allah SWT yang artinya, “Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan,” QS. Al-A’raf 143. 2. Tasawuf Falsafi Tasawuf falsafi merupakan suatu tasawuf yang didasarkan kepada gabungan teori-teori tasawuf serta berbagai filsafat atau yang bermakna metafisis atau mistik. Tasawuf ini juga kemudian dikembangkan oleh ahli-ahli sufi sekaligus filsuf. 3. Tasawuf Syi’i Tasawuf syi’i kemudian beranggapan bahwa manusia dapat meninggal dengan Tuhannya karena ia memiliki kesamaan esensi dengan Tuhannya. Menurut Ibnu Khaldun yang dikutip oleh Taftazani kemudian melihat kedekatan serta kesamaan antara tasawuf falsafi dan tasawuf syi’i terkait pandangan hulul atau ketuhanan iman-iman mereka. Buku-Buku Terkait Tasawuf 1. Tasawuf Modern Bahagia Itu Dekat dengan Kita Buku ini tidak menguraikan tentang tasawuf secara gamblang, meski judulnya Tasawuf Modern. Buku ini tetap relevan, meski ditulis puluhan tahun yang lalu. Temanya tentang bahagia, topik yang tidak pernah selesai diperbincangkan, dan selalu ingin diwujudkan oleh siapa pun, di mana pun, dan dengan cara apapun. Ditulis oleh cendekiawan muslim berwawasan luas, dengan latar belakang sastrawan, menjadikan buku ini bukan saja kaya makna, tapi juga enak dibaca. Mari kita lihat salah satu uraiannya, “…Berbahagialah yang timbul ketika memberi keputusan. Ada yang mengatakan baik, sebab sayang, ada yang mengatakan buruk, sebab benci. berbagai ragam keputusan menurut pengalaman. Ilmu, penyelidikan, bahagia, dan celaka itu hanya berpusat kepada sanubari orang, bukan pada zat barang yang dilihat. Bagi kebanyakan orang, masuk bui menjadi kecelakaan dan kehinaan, bagi setengahnya pula, menjadi kemuliaan dan kebahagiaan”. 2. Syekh Abd Al-Ra’F Al-Fansr Rekonsiliasi Tasawuf dan Syariat Meskipun tasawuf adalah salah satu disiplin keilmuan Islam yang sah, sejarah mencatat tidak jarang terjadi ketegangan antara ulama syariat ahli fikih dan teolog dan ulama sufi. Perselisihan tersebut kadang kadang membawa kepada konflik, persekusi dan bahkan hukuman mati. Polemik wujudiah di Aceh pada abad ke-17 adalah di antara contoh ketegangan antara ulama syariat dan ulama sufi di Nusantara. Hubungan yang tidak harmonis antara dua kelompok ulama ini telah mendorong tokoh-tokoh ulama sufi, sejak abad ke-3 H, untuk mencari jalan tengah demi mendamaikan antara ulama syariat dan ulama sufi. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya konflik antara dua kelompok ulama tersebut dan mencegah terjadinya penyimpangan oleh para penempuh jalan sufi. 3. Pembangunan Karakter Islam Perspektif Tasawuf Tasawuf merupakan batin esoteris dari ajaran Islam, sementara sisi lahirnya esoteric adalah syariah yang mengandung hukum-hukum keagamaan formal, mengenai apa yang harus dilakukan oleh seseorang al-wajibat serta apa yang seharusnya ditinggalkan al-muharramat. Tasawuf, selain mengisi sisi batiniah dari syariah, juga memberikan makna bagaimana hidup ber-Tuhan dengan baik dan benar. Dalam konteks ini, tasawuf telah memberikan penegasan bahwa hidup tanpa memiliki hubungan yang harmonis dengan Tuhan, adalah hidup yang, kosong dan hampa. Manusia yang telah mencampakkan sisi batin rohaniah pada dirinya, serta tidak memiliki hubungan yang harmonis dan selaras dengan Tuhan, merupakan manusia yang hidup tanpa aturan-aturan dan norma-norma kebaikan. Bertasawuf dalam al-akhlaq al-mahmudah berarti menegakkan moral yang baik dalam bentuk ucapan, perbuatan dan aktivitas keseharian. Moral ini harus diajarkan, difahamkan, didudukkan, serta dibiasakan, sehingga ia menyatu dalam diri dan kemudian menjadi karakter. 4. Tasawuf Perkembangan & Pemurnian Perkembangan dan pertumbuhan Tasawuf Islam banyak diwarnai kesalahpahaman, bahkan hingga saat ini. Misalnya, ada yang menyebutkan pertumbuhan Tasawuf Islam terpengaruh oleh ajaran Kristen hingga filsafat. Pun demikian dengan beberapa ajarannya, seperti Hulu, Kasyaf, Tajali, al-wahdat ul Muthlaqah, atau Wahdatul Wujud. Kesalahpahaman bahkan sampai pada titik pertentangan yang sengit, terutama dengan kalangan Fiqih. Sampai-sampai seorang tokoh Tasawuf harus berakhir di tiang gantung. Melalui buku ini, Buya Hamka dengan keluasan dan pemahamannya yang utuh, memberi kita cara pandang untuk melihat Tasawuf Islam seperti apa adanya. Demikian kita memahami bahwa tasawuf adalah sebuah ajaran atau ilmu dalam mendekatkan diri kepada Tuhan. Grameds bisa membaca dan mendapatkan buku-buku terkait tasawuf di Sebagai SahabatTanpaBatas Gramedia selalu memberikan produk terbaik agar kamu memiliki informasi LebihDenganMembaca. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Penulis Sofyan BACA JUGA Rekomendasi Buku Hijrah Muslimah Terbaru Juli 2022 Buku Islami Best Seller Terbaru Juli 2022 di Gramedia Rekomendasi Buku Islami untuk Panduan Hijrah Menuju Lebih Baik Buku Sejarah Agama Islam & Peradaban Islam Rekomendasi Ensiklopedia Islam Terbaru Juli 2022 ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Menyajikan informasi terkini, terbaru dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle dan masih banyak dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparanIlustrasi tasawuf. Foto PixabayTasawuf erat kaitannya dengan ajaran sufi atau orang yang bertasawuf. Makna tasawuf sendiri tidak dijelaskan secara eskplisit, melainkan dari berbagai pengaruh ajaran agama atau filsafat lain yang diadopsi dan disesuaikan dengan konsep ahli tasawuf menjelaskan bahwa makna tasawuf berasal dari kata al-shuffah, atau orang yang ikut hijrah dengan Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Dapat juga dimaknai sebagai suf barisan, suf kain wol, hingga ke bahasa Yunani sophos hikmat.Sedangkan menurut terminologinya, para ahli seperti seorang sufi dari Baghdad, Imam Junaid berpendapat bahwa tasawuf memiliki definisi sebagai mengambil sifat mulia dan meninggalkan setiap sifat disimpulkan, istilah tasawuf memiliki makna pelatihan dengan kesungguhan untuk dapat membersihkan, memperdalam, menyucikan jiwa atau rohani manusia. Tentunya melakukan hal ini atas dasar pendekatan kepada Allah Tasawuf dalam AlquranIlustrasi tasawuf. Foto PixabayBeberapa sufi memberikan pendapatnya tentang tasawuf dilandasari dasar-dasarnya dalam ayat Alquran. Istilah ajaran tasawuf diidentikan dengan ajaran islam meski agama lain juga memiliki hal yang serupa.“Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas rahmat-Nya lagi Maha Mengetahui.” Al Baqarah 115“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah, bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” QS Al Baqarah 186"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” QS Qof 16“Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” QS Al Kahfi 65
ayat alquran tentang tasawuf