Swara – Nurmanda Fitriani, siswi SMP Negeri 5 Depok yang membacakan puisi “Tanah air mata” karya Sutardji Calzoum Bachri berhasil meraih juara terbaik 2 pada Lomba Bulan Bahasa dan Sastra (LaBaSa) ke 2 tahun 2020 se-Jabodetabek jenjang SMP/MTs yang digelar secara daring di SMA Negeri 4 Cibinong. LaBaSa 2 yang diikuti ContohPuisi | Pdf. Tipe Gambar. jpg. Dimensi Gambar. 1024 x 768 px. Besaran Gambar. 40.44 KiB. Lisensi Gambar. Gambar bebas dan gratis untuk digunakan ulang. Tidak diperlukan atribusi dan retribusi. Bisa digunakan secara komersil dan non-komersil. Karya ini dilisensikan di bawah . MemeriahkanHUT ke-76 RI, berikut kumpulan puisi kemerdekaan yang bisa jadi pilihan untuk dibaca atau menjadi renungan. Puisi-puisi ini bisa membuat kamu semakin cinta pada Tanah Air dan menghargai jiwa para pahlawan. Puisi bertema hari kemerdekaan ini datang dari tokoh seperti, Sapardi Djoko Damono, W.S. Rendra dan Taufik Ismail. NaskahPuisi Tanah Air Mata Pembahasan Soal. Pilih server untuk download Gambar. Dimensi Gambar. 1024 x 768. Besaran Gambar. 56.29 KiB. Server 1 (265 Unduhan): Unduh Gambar. Server 2 (327 Unduhan) Unduh Gambar. Lisensi Gambar. Gambar bebas dan gratis untuk digunakan ulang. Puisi Kemerdekaan Karya: Hijaz Yamani Puisi: Kemerdekaan Karya: Hijaz Yamani Ketika naskah dibaca. Kita pun bangkit dari luka-luka sejarah. Bendera berkibar. atas tanah air, mata air dan air mata. Banjarmasin, Indonesia Emas, 1995. Sumber: Malam Hujan (2012) 1sEo. TANAH AIR MATA Karya Sutardji Calzoum Bachri Tanah airmata tanah tumpah darahku Mata air air mata kami Airmata tanah air kami Disinilah kami berdiri Menyanyikan airmata kami Di balik gembur subur tanahmu Kami simpan perih kami Di balik etalase gedung-gedungmu Kami coba sembunyikan derita kami Kami coba simpan nestapa kami Kami coba kuburkan dukalara Tapi perih tak bisa sembunyi Ia merebak kemana-mana Bumi memang tak sebatas pandang Dan udara luas menunggu Namun kalian takkan bisa menyingkir Kemanapun melangkah Kalian pijak airmata kami Kemana pun terbang Kalian kan hinggap di airmata kami Kemanapun berlayar Kalian arungi airmata kami Kalian sudah terkepung Takkan bisa mengelak Takkan bisa kemana pergi Menyerahlah pada kedalaman airmata kami ============================================================== = Baca Juga = Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Peri Sandi Huizche - Mata Luka Sengkon Karta. Foto Peri Sandi – Bagi kamu yang tengah mencari naskah puisi Mata Luka Sengkon Karta karya dari penyair Peri Sandi Huizche, kamu berada di artikel yang tepat. Puisi karya Peri ini sempat viral beberapa waktu silam, lantaran sang penyair asal Sukabumi ini sukses membacakan puisi miliknya yang berjudul Mata Luka Sengko Karta di Teather Ketjil TIM. Penampilan Peri Sandi saat itu pun diabadikan melalui kanal youtube Fadli Zon yang dirilis pada 8 Juli 2017 lalu. Video tersebut kemudian viral, dan saat ini sudah ditonton sebanyak 6 juta kali. Berikut naskah puisinya. Mata Luka Sengkon Karta karya Peri Sandi Huizache Serupa maskumambang Pupuh mengantarkan wejangan hidup Kecapi dalam suara sunyi menyendiri Pupuh dan kecapi mambalut nyeri menyatu dalam suara genting Terluka, melukai, luka-luka menganga akibat ulah manusia Terengah-engah di dalam tabung dan selang Aku, seorang petani bojong sari Menghidupi mimpi dari padi yang ditanam sendiri Kesederhanaan panutan hidup Dapat untung dilipat dan ditabung 1974 tanah air yang kucinta Berumur 29 tahun Waktu yang muda bagi berdirinya sebuah negara Lambang garuda dasarnya Pancasila Undang-undang 45 Meraaajut banyak peristiwa Peralihan kepemimpinan yang mendesak Bung karno diganti pak harto Dengan dalih keamanan negara Pembantaian enam jendral satu perwira Enam jam dalam satu malam Mati di lubang tak berguna Tak ada dalam perang maha barata Bahkan disejarah dunia Hanya disejarah Indonesia Pemusnahan golongan kiri PKI wajib mati Pemimpin otoriter repelita Rencana pembangunan lima tahun Bisa jadi rencana pembantaian lima tahun Di tahun-tahun berikutnya Kudapati penembak misterius Tak ada salah apa lagi benar Tak ada hukum negara Pembantaian dimana-mana Dor di mulut, Dor di kepala, Diikat tali dikafani karung Penguasa punya tahta Yang tidak ada bisa diada-ada Ehhhhh…. Akulah sengkon yang sakit Berusaha mengenang setiap luka Didada, di punggung Di batuk yang berlapis tuberculosis Malam jumat 21 November 1974. Setiap malam Jum’at Yasin dilantunkan dengan hikmat Bintang-bintang berzikir dengan kedipannya Suara-suara binatang melengkingkan pujian untuk Tuhan Istriku masih mengenakan mukenah, Mengambilkan minum dari dapur Dikejahuan terdengar warga desa gaduh Yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa. Adili saja si keluarga rombong itu aaaaaaaaaaaaaaaa Usir saja dari kampung sini Bakar saja rumahnya Di lubang bilik ada banyak obor dan petromax menyala meneriakan tegas Saudara segkon, saudara sudah dikepung Abri Kalau mau selamat menyerahlah Saudara tidak bisa kabur Angkat tangaaaaaaaaaaaaaaaan! Itulah naskah puisi Mata Luka Sengkon Karta karya Peri Sandi Huizche, semoga bermanfaat. * Pos terkaitCelana Gisel Melorot saat di Dermaga Gorontalo Viral, Netizen Langsung HebohRamalan Zodiak Hari Ini, 7 Juni 2023 tentang Percintaan Taurus Akan Ada Keajaiban CintaApalagi Ini? Swedia Gelar Kompetisi Seks, Durasi sampai 6 Jam Per HariGRATIS! Baca Novel Malam Pertama dengan Lelaki Tua10 Jenis Nasi Goreng di Indonesia, Pernah Coba yang Mana? Nomor 7 Paling UnikJemaah Haji Indonesia Wajib Tahu, Lakukan 7 Hal Ini Jika Tersesat di Tanah Suci Mekah

naskah puisi tanah air mata